Powered By Blogger

Tuesday, December 20, 2011

Trik memancing kakap merah.

Menangkap Kakap Merah perlu mempunyai trik tersendiri. Sebagai pemancing, kita perlu memiliki pengetahuan dasar untuk dapat menangkap Kakap Merah. Kakap Merah merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Ikan Kakap Merah memiliki nama inggris Red Snapper hampir bisa ditemui semua lokasi di Indonesia bahkan di dunia. Ikan yang memiliki nama latin depannya Lutjanus termasuk dalam family Lutjanidae. Karena banyak macam speciesnya, maka kita hanya membahas khusus Kakap Merah. Karena warnanya merah inilah maka sering disebut Kakap Merah. Bentuk tubuhnyanya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya. Sebagai ikan penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengkoyak mangsanya. Karakternya dalam menyergap mangsanya, ikan kakap biasanya bersembunyi di balik karang atau rumpon dan mengambil lokasi tepat di muka arus. Ketika ada makanan apa saja yang hanyut langsung disergapnya untuk mengisi perutnya. Ikan-ikan yang paling besar di kawasanya selalu berada paling depan untuk memburu makanan, sedangan yang ukuran sedang memilih ‘sisa-sisa’ setelah yang besar puas makan. Maka janganlah heran bila memancing ikan kakap merah, bila pertama kali pancingan putus, ikan kakap yang besar akan kabur dan panik lantas diikuti dengan kawan ikan yang lebih kecil untuk bersembunyi. Kejadian ini oleh mania mancing sering disebut dengan cara guyonan si kakap manggil ‘kodim’ alias ‘komandan distrik-nya’ untuk kabur. Karakternya yang suka menyergap mangsa dari balik batu karang tempat persembunyiannya lalu kembali bersembunyi itulah, membuat ada ungkapan peribahasa soal penjahat kelas kakap, alias memangsanya tidak tanggung-tanggung. Ikan kembung, como, tembang, cumi utuh bisa dicaploknya sekaligus. Cara makannya pun tergolong unik. Ikan ini tidak menyergap namun menghisap dengan mulut lebarnya. Lokasi kakap merah Ikan kakap memang senang menempati tandes, karang, kapal tenggelam maupun rumpon. Sebagai ‘penguasa’ lokasi tersebut ikan kakap merah dengan leluasanya berkembang biak dan mencari makan di sana. Jika lokasi tersebut tidak disambangi oleh mania mancing ikan kakap akan terus beranak pinak hingga jumlahnya sangat banyak. Namun kenyataannya para mania mancing lebih pintar untuk mendeteksi dimana lokasi ikan tersebut berada dengan menggunakan depth sounder warna. Biasanya jika di sekitar dasar perairan berupa lumpur (tampak campuran warna merah, kuning , hijau dan biru) terdapat struktur karang (warna dominan merah), biasanya merupakan lokasi mancing potensial. Jika anda menemukan ciri-ciri lokasi terdapat struktur karang, di sekitar lumpur yang bentuknya menyerupai kerucut terbalik, atau oleh mania mancing disebut dengan nama tandes buntut, maka biasanya yang menghuni adalah ikan kakap merah berukuran besar dengan bobot 5 kg – 8 kg, namun jumlahnya kurang dari 10 ekor. Paling mudah menemukan lokasi kakap adalah di rumpon atau kapal tenggelam. Jika rumpon terawat bagus, bisa terisi oleh ratusan kakap merah ukuran 2 – 4 kg. Mancing Kakap Merah Untuk memancing kakap merah, kita harus menguasai teknik mancing dasar (bottom fishing) seperti pada umumnya. Kaidah pertama, jika anda ingin sukses maka kapal sebaiknya dilengkapi dengan Global Position System (GPS) sebagai penunjuk koordinat rompon, tandes, karang, kapal tenggelam atau lokasi yang lainnya. Selain itu, kapal juga harus dilengkapi dengan depth sounder (kalau bisa warna) untuk mengetahui struktur dasar perairan. Kaidah kedua adalah saat kapal berjalan sebaiknya anda tetap menghidupkan depth sounder maupun GPS. Fungsinya adalah ketika kapal melintasi lokasi-lokasi yang dihuni kakap yang ditunjukkan oleh depth sounder maka kita bisa langsung merekamnya dalam memori GPS. Kaidah ketiga, jika ciri-ciri tandes, karang, rumpon atau kapal tenggelam terekam dalam fish finder segera lakukan perekaman koordinat dalam GPS. Setelah itu, pastikan pastikan dan periksa lokasi tersebut dengan cara kapal memutar dan mendeteksi sekali lagi. Kaidah keempat, setelah lokasi yang menjadi ciri ikan kakap berada ditemukan selanjutnya adalah anda harus menyiapkan pelontang yang terdiri dari plontang utama dan anak plontang. Masing-masing plontang sebaiknya dilengkapi dengan bendera sebagai penunjuk arah angin. Setelah plontang disiapkan dengan tali sesuai kedalaman, suruhlah kru kapal untuk bersiap melemparkan plontang ketika kapal melintas tepat di atas lokasi yang kita temukan. Kaidah kelima, adalah melabuh jangkar. Dalam hal melabuh jangkar kapten kapal harus berpedoman pada plontang. Plontang utama akan tersambung ke anak plontang menunjukkan arah arus. Dimana arah arus selalu menuju dari plontang utama ke anak plontang. Jadi dalam hal melabuh jangkar, kapal harus lurus berada di depan plontang utama. Untuk jaraknya dekat dan jauh labuh jangkar harus disesuaikan dengan arus. Semakin arusnya kencang maka labuh jangkar harus agak jauh. Pertimbangannya adalah umpan harus tepat jatuh di lokasi tandes, rumpon atau kapal tenggelam. Jika umpan jatuhnya terlalu kejauhan atau kependekan, maka ikan tidak mudah kita dapatkan. Nah, jika semua kaidah dijalankan dengan besar, peluang keberhasilan mendapat ikan kakap merah besar. Peralatan Mancing Meski ikan kakap merah bisa dipancing dengan menggunakan semua kelas piranti mancing atau bahkan dengan cara handline bisa, namun untuk mendapatkan sensasi dalam pertarungan melawan ikan kakap merah sebaiknya menggunakan piranti mancing kelas ringan (light tackle) dengan kenur kelas 2 – 10 kg. Dalam kelas ringan gunakan juga light spinning dengan 2 – 12 ball bearing. Joran biasanya memiliki panjang 180 – 230 cm. Pilihlah joran degan bahan grafit yang terdiri dua atau satu batang, dengan aksi melengkung dari tengah sampai ujung (untuk kelas 2-4 kg) atau hanya melengkung di ujngu untuk kelas 6 – 10 kg. Untuk kenur mono sudah cukup dan sebaiknya menggunakan kenur “IGFA Class”, siapa tahu ikan kakap yang kita pancing masuk rekor sehingga kekuatanya sudah di test. Sedangkan kail sebaiknya yang berbahan karbon dengan ukuran 3/0-7/0. Setelah semua peralatn siap, lalu pasang jenis umpan baik yang hiduop atau mati namun segar. Umpan yang biasa digunakan ialah cumi-cumi, udang. Sedangkan ikan hidup yang sering digunakan adalah gurisi, kembung, tembang, selar dan lain-lainnya. Setelah umpan diturunkan bersiaplah untuk bertarung dengan kakap merah. Ketika umpan tersambar sekarang tinggal anda sebagai mania mancing untuk memenangkan pertarungan. Ajarlah ikan dengan tenang. Pompa joran ke atas ketika menurunkan joran ikuti dengan menggulung kenur. Lakukan demikian secara terus menerus secara sabar dan tidak usah terburu sampai anda mendapat ikan kakap merah. (ikan mania/tommy bernadus).

Trik memancing ikan baronang.

Salah satu ikan yang sangat ingin didapatkan adalah ikan baronang. Bagi para pemancing yang sudah ahli atau “suhu” memancing, tentunya sangat mudah untuk menangkap ikan yang berbentuk seperti kipas kecil, berukuran setelapak tangan. Memancing ikan yang mempunyai nama lain Kitang-kitang atau Bronang ini tentunya membutuhkan kiat tersendiri. HsGautama di situs blognya mengatakan, ikan ini adalah ikan sepanjang musim. Namun, waktu yang terbaik untuk memancing ikan ini adalah Bulan Agustus, September, Oktober dan Desember. Arus yang besar membuat ikan ini “ngumpet” di dermaga dekat tiang beton karena dianggap aman dari arus. Pantai sedalam tiga meter atau lebih dan dipenuhi karang serta lumut, merupakan habitat Ikan Baronang. Maklum, Baronang merupakan pemakan lumut dan anak udang atau rebon. Di Fishy Forum, diungkapkan bahwa apabila kita ingin memancing baronang, spot memancing yang strategis adalah : 1. Dermaga, biasanya garonang senang bersembunyi di dekat tiang tiang dermaga 2. Rumpon kerang Hijau , baronang sangat menyukai kerang 3. Sekitar karang atau batrean atau pemecah ombak ( terutama yg banyak lumut ) 4. Kapal karam Untuk peralatan memancing, yang diperlukan adalah mata kail pancing garong, timah lembaran, pelampung, dan joran tegek atau cukup satu gulung kenur extra kecil (untuk kelas 1 kiloan). Pancing garong adalah 5 matakail yg disolder jadi satu sehingga bentuknya mirip jangkar payung terbalik. Pancing garong memang khusus untuk memancing ikan dengan mulut kecil dan cara makan seperti kelinci. Peralatan wajib mancing baronang secara spesifik adalah 1. Tegeg ( sebaiknya panjang antara 4,5 - 6 meter ) 2. Pelampung ( ada ufo , diamond dan bola … tergantung selera ) 3. Kenur ( 8 - 12 lbs ) 4. Garong ( tergantung selera mau ukuran kecil atau besar ) Umpan yang dipakai untuk memancing baronang bermacam-macam. Ada yang suka memakai lumut , ada yang lebih suka memakai nasi dan malah ada yg menggunakan ketan. Uniknya lagi, kita bisa memakai bakwan atau lontong Sebenarnya, semuanya bisa dipakai karena Ikan Baronang termasuk ikan rakus, tapi sebelum menentukan umpan yg efektif sebaiknya lihat spotnya dulu. Apabila memancing di sekitar batrean lebih baik pakai umpan lumut, karena sekitar itu banyak lumut yg merupakan habitat baronang. Memancing di dermaga lebih baik menggunakan nasi, bakwan ataupun lontong. Biasanya banyak kapal membuang sisa makanan di dekat dermaga, sehingga memakai nasi lebih efektif dibandingkan dengan memakai lumut. Untuk memancing disekitar Bagan kerang hijau, sebaiknya umpan yang dipakai adalahumpan kerang hijau , karena baronang disekitar bagan tersebut lebih doyan memakan kerang hijau. Nah sebelum memancing, rangkaikan kail dengan kenur dan joran tegek. Usahakan memakai kenur tipe flouro-carbon karena punya index bias yg sama dengan air (kenur seolah lenyap dari pandangan ikan). Pasang pelampung disitu dengan jarak cukup sesuai kedalaman yg diinginkan. Jepitkan lumut laut diantara lembaran timah lalu tekuk. Lemparkan itu kearah kumpulan ikan baronang. Jika terasa ada yg “nyosor” dan pelampung bergetar terus berkali kali dengan konstan, sentakan joran. Biasanya ikan sudah meronta diujung kail. Ketika kawanan baronang rakus asyik melahap kepalan nasi atau lumut, tanpa dia sadar dibawah dagunya ada ujung mata kail tajam. Saat disentak pelan, ikan sudah terpancing dengan sukses. sumber /fishing.net.

Sunday, December 18, 2011

Tips untuk memilih joran..



Mungkin hal ini terlihat sepele. Hanya berkaitan dengan joran (tongkat) untuk memancing. Namun, salah memilih joran (tongkat) pancing, bisa menyebabkan kejadian yang tidak kita inginkan disaat sedang memancing. Misal, joran patah, tidak nyaman digunakan dalam genggaman, dll. Simpel, namun perlu mendapat perhatian. Jadi, apa yang harus diperhatikan dalam memilih (membeli) joran pancing ? sedikit tips disini mungkin bisa membantu Anda:http://www.blogger.com/img/blank.gif

1. Tentukan dimana lokasi anda akan memancing, menentukan pilihan joran pancing. Jika anda akan memancing di laut, lebih baiknya anda memilih joran yang biasa tergabung dengan reel didalamnya. Bisa yang include atau bisa anda cari secara terpisah. Mengapa ? karena lokasi laut membutuhkan senar (benang pancing) yang panjang. Jadi anda perlu tempat untuk senar (benang pancing) anda. Disisi lain, sifat ikan yang perlu fight untuk mengangkat ke permukaan. Bayangkan jika senar (benang pancing) anda panjangnya hanya sebatas panjang joran anda ?

2. Pilihlah jenis joran batangan jika lokasi memancing ada di sungai-sungai dangkal, kolam pancing, maupun di tepi-tepi danau. Hal ini untuk memudahkan anda dalam menghandle joran pancing. Tidak ada aturan memang untuk menggunakan jenis joran ini di tempat-tempat tersebut. Namun, banyak pendapat dari pemancing yang enjoy/lebih senang menggunakan jenis joran batangan ini. Kembali ke kenyamanan anda masing-masing ;-)
untuk memancing di kolam pancing biasanya orang memilih joran / stick yang sangat lentur sehingga ketika ikan memakan umpan kita dengan gampang membetot / menyentakan pancingan dengan ringan sehingga mulut ikan sobet dan kail tercantel dengan kuat.

3. Jika memilih joran dengan tempat senar (benang pancing) sebagai jalanya benang pancing dari reel, pilihlah yang mempunyai dasar berlapis keramik. Mengapa ? karena jika terjadi gesekan pada saat terjadi Fight, kemungkinan tali pancing (senar) putus akan berkurang. Lain halnya jika anda memilih cincin tali pancing yang berdasar besi atau logam-logam lain yang mudah berkarat. Hal ini bisa membuat tali pancing anda putus karena gesekan yang terjadi.
Ada 2 jenis reel yang bisa Anda gunakan:
a). Spinning Reel Kelebihannya adalah bisa dengan cepat menggulung kenur, jarang terjadi trouble dengan kenur seperti “lash-back”, cukup mudah casting jauh meski lurenya ringan. Kekurangannya adalah kalau kenur tidak kencang maka akan mudah keluar dari spool semaunya sendiri, resiko ruwet besar, tidak terlalu mampu menahan beban berat.
b). Bait Reel
Kelebihannya adalah lebih kuat saat kita menggulung benang / fight dengan ikan, kenur tidak mudah melintir. Intinya, reel ini kuat dalam hal menahan beban. Kekurangannya adalah reel ini menggulung kenur dengan lebih lambat dibanding dengan spinning reel, kalau lurenya ringan agak sulit casting jarak jauh, ada resiko “lash- back” alias, kenur menggulung terbalik di spoolnya.

shimano alat reel pancing

4. Diameter dari joran juga tidak kalah pentingnya dalam penentuan ini. Karena joran dengan diameter besar, sangat tidak nyaman di pegangan ketika tangan sang pemancing lebih kecil ;-)
Hal tersebut juga perlu anda perhatikan dalam lokasi mancing anda. Jangan memilih joran dengan diameter kecil (untuk anak anda) jika lokasi memancing anda adalah di lautan dengan target ikan-ikan besar ;-)


5. Berat Joran
Berat joran ini juga harus jadi perhatian kita. Joran fiberglass itu kuat, tapi cukup berat, sedang joran carbon itu ringan tapi lebih mudah patah dibandingkan dengan joran fiberglass. Tapi untuk casting ini, kita mestinya lebih memilih yang ringan, karena akan membuat kita tidak mudah lelah.

6. Handle / Grip
Handle ini pada dasarnya ada 3 jenis, yaitu handle pendek, medium dan panjang. Joran yang pendek ini, biasanya dipakai untuk single-hand casting (casting dengan satu tangan), dan yang panjang untuk double-hand casting (casting dengan 2 tangan). Sedang yang medium, biasanya untuk single-hand casting tapi posisi ujung joran yang lebih panjang ini akan membantu kita menahan beban joran, terutama saat fight dengan ikan. Selain itu, pada handle ini terdapat apa yang disebut dengan “reel sheet” alias dudukan reel. Kita harus tahu dulu, reel apa yang akan kita pakai. Kalau kita mau pakai Spinning Reel, joran juga harus disesuaikan, demikian juga kalau kita mau pakai bait reel.

7. One piece rod
Joran casting terbaik, sebenarnya adalah joran yang cuma 1 batang saja, alias tidak sambungan. Tapi, untuk joran panjang lebih dari 1,8 meter, agak sulit rasanya kalau kita memaksa memakai yang “one piece” itu. Nah, untuk joran panjang, akan lebih baik kalau kita memilih yang 2 pieces untuk panjang joran sekitar 3 m, atau 3 pieces untuk joran yang lebih panjang lagi.

8. Fast Tapper, Slow Tapper
Joran itu secara garis besar ada type yang Fast Tapper dan juga Slow Tapper. Isitilah tapper ini seperti kecepatan action di joran dalam merespon gerakan kita saat kita menghentak joran pada waktu “hit” atau lure disambar ikan. Joran fast tapper ini cenderung keras di bagian pangkal sampai ke bagian tengah joran, baru agak lemas/lentur di ujungnya, sedang yang slow tapper cenderung lentur mulai dari ujung joran dekat handle / grip. Joran fast tapper cenderung lebih mudah dipakai, karena dengan joran ini kita bisa casting lebih jauh dan respon joran saat kita gentak juga cukup cepat.

Stik pancing Kamikaze

Saturday, December 17, 2011

Tehknik memancing cumi

PERTANYAAN MENDASAR SEPUTAR

MANCING CUMI

1. Teknik mancing apa yang digunakan untuk menangkap cumi ?
2. Bagaimana cara memilih umpan capela/udang2an ?
3. Bagaimana teknik “lempar & gulung” umpan capela ?
4. Dimana lokasi untuk menangkap cumi ?
5. Kapan waktu & iklim terbaik untuk mancing cumi ?
6. Kapan waktu kalender bulan terbaik untuk mancing cumi ?
7. Tangkap & lepas – apakah cumi akan tetap hidup ?
8. Bagaimanakah cara terbaik untuk mematikan cumi secara manusiawi ?
9. Apa beda antara cumi dengan sotong ?
10. Dimana membeli umpan capela/udang2an ?
11. Berapa “batas tangkap” untuk cumi ?

Teknik mancing apa yang digunakan untuk menangkap cumi ?


Cumi dipancing dengan menggunakan 2 jenis umpan :
- Umpan buatan
- Tusukan cumi

Umpan buatan atau “udang2an“ sering terlihat seperti udang. Kadang2 terlihat seperti ikan kecil. Lihat contoh dibawah.



Tusukan cumi sebaliknya agak berbeda. Badan buatan yang seperti udang digantikan dengan sebuah besi/metal panjang sederhana. Ikan mati/hidup ditusukkan masuk kedalam dan dikunci dengan kawat atau senar pancing.

Tusukan cumi (liat dibawah) pada umumnya digunakan secara pasif dibawah sebuah pelampung. Udang2an biasanya dilempar & digulung menggunakan sebuah joran pancing.


Mancing cumi menggunakan umpan capela/udang2an merupakan cara yang paling menyenangkan untuk menangkap cumi. Juga lebih praktis karena tidak membutuhkan umpan yang berbau amis ikan.

Bagaimana cara memilih umpan capela/udang2an ?

Banyak pilihan warna untuk umpan capela yang digunakan, tergantung situasi & kondisi cuaca serta lokasi tempat mancing. Beberapa komentar yang sering terlontar :
“Saya akan menyarankan untuk menggunakan capela kecil warna Pink, ukuran 2.0 adalah favorit saya”. “Pink adalah warna keberuntungan saya tapi paling sering digunakan mincing saat malam. Warna favorit saya berikutnya adalah Oranye” .
“Saya pernah diberitahukan bahwa capela warna Biru dan Hijau adalah warna terbaik yang digunakan saat musim dingin dimana capela warna Pink dan Oranye adalah yang terbaik digunakan saat musim panas (ingat : tidak ada musim dingin di Indonesia.
Ini kondisi 4 musim di benua Eropa). Beberapa capela bersinar di kegelapan (Glow In The Dark – GID) dan mereka memiliki penggemarnya sendiri. Saya tidak mempunyai banyak keberuntungan dengan capela GID ini”.
Beberapa capela memiliki mata pancing extra di tengah badannya. Capela “berduri” ini kelihatannya dapat berfungsi dengan baik. Bagaimanapun, Yo-Zuri (pabrikan capela terkenal) berpendapat bahwa “duri“ ini hanya akan menakuti cumi yang tenang dan menghasilkan tingkat penangkapan yang berkurang.

Bagaimana teknik “lempar & gulung” umpan capela ?

Beberapa komentar dari pemancing cumi :
“Saya suka menggunakan sebuah joran panjang dengan senar pancing ukuran 8-10 pounds. Jika capela anda cukup berat untuk menyelam sampai ke dasar laut kurang dari 10 detik, ikan capela langsung ke senar. Jika capela membutuhkan waktu yang sangat lama untuk tenggelam (jenis capela yang mengapung), maka gunakan timah pemberat sekitar 1 meter dari ujung senar yang dihubungkan dengan capela“.
“Lempar capela sejauh mungkin dan biarkan tenggelam sebentar. Jika ada cumi kecil di sekitarnya, mereka akan sangat penasaran untuk datang mendekat kepada umpan yang dilempar. Umumnya cumi yang berukuran lebih besar lebih banyak terdapat di lokasi yang lebih dalam“.

“Berikan beberapa sentakan pendek pada capela untuk mendapatkan perhatian dari cumi yang ada di sekitarnya. Jika anda mancing dibawah sorotan lampu yang terang, anda akan dapat melihat cumi mendekati capela. Jika seekor cumi mendekati capela dengan kecepatan tinggi, ini artinya sang cumi “tergila-gila“ dengan capela anda dan kemungkinan besar akan mencengkeram capela. Bersiaplah! Segera setelah anda melihat sang cumi mencengkeram capela, anda harus menggentak secara perlahan agar mata pancing tersangkut kemudian gulunglah reel secara perlahan sampai cumi mendekat ke jaring serok anda. Jangan biarkan senar kendur.... kalau tidak maka anda akan kehilangan cumi buruan! Saya rekomendasikan untuk menggunakan jaring serok karena seringkali cumi hanya terkait pada satu tentakelnya dan secepatnya anda berusaha untuk mengangkat mereka dari atas permukaan air mereka akan lepas dari capela. Saya harus akui walau bagaimanapun, seringkali saya tidak mau repot untuk membawa jaring serok dan hanya mengharapkan yang terbaik/keberuntungan. Untuk cumi yang berukuran sangat besar, saya kadang2 menepikannya dan mengambilnya dengan mencengkeram di bagian belakang kepalanya. Kemudian saya angkat dari atas permukaan air dengan tangan. Cara ini kelihatannya oke tapi hati2 jangan sampai tergigit oleh sang cumi!“
“Semoga sang cumi akan melepaskan tinta hitamnya didalam air tapi anda harus sangat berhati2 menangani cumi karena sepertinya tinta mereka tidak ada habis2nya.“
“Jika cumi tidak tergila-gila dengan capela anda, maka anda harus bekerja lebih extra lagi untuk menangkap mereka! Setelah melempar capela, berikan hentakan pendek beberapa kali lalu gulung senar selambat mungkin.

Jika seekor cumi mendekat secara perlahan, anda dapat mencoba beberapa hal berikut :
- Biarkan capela tenggelam secara perlahan sampai cumi mencengkeramnya
- Berikan sebuah hentakan pendek pada capela dan tetap gulung senar secara perlahan


Jika cumi terlihat tidak bernafsu samasekali, anda kadang2 dapat membuat mereka bernafsu/tertarik dengan sebuah gulungan cepat yang berirama. Jika anda dapat membuat cumi mendekati capela secara cepat, maka peluang anda untuk berhasil akan semakin meningkat. Kadangkala gerakan menghentak hanya akan menakuti cumi, maka anda harus memperhatikan sang cumi dengan seksama untuk melihat reaksinya terhadap capela”.
“Seringkali cumi akan mengikuti capela dan menggapainya pada detik2 terakhir saat capela akan diangkat dari atas air. Jika sekelompok cumi mengikuti capela anda, maka peluang anda akan semakin baik karena persaingan ketat diantara mereka akan membuat cumi mencengkeram capela. Saya mendapatkan bahwa kadang2 seekor cumi pemalu akan lebih berupaya untuk mencengkeram sebuah capela jika capela digulung melewati suatu lokasi terang menuju suatu lokasi yang samar/gelap. Hal ini dapat terjadi jika memancing di atas suatu dermaga pada malam hari dibawah lampu penerangan buatan/lampu sorot. Lampu dermaga menerangi air mungkin sekitar 2 meter menjauh dari dermaga. Biasanya, air yang terdapat dibawah tiang dermaga dalam kondisi gelap. Arahkan capela menuju lokasi gelap ini dan seekor cumi pemalu kemungkinan besar akan memutuskan bahwa inilah saat terbaik untuk menyerang capela”.
“Cumi seringkali mengetes capela dengan menyentuhnya secara lembut/perlahan. Mereka sering melakukan ini dengan pertama kali mengejar capela dan berenang mensejajarinya. Mereka sering menggunakan tentakel mereka yang panjang untuk merasakan capela tapi tidak sesungguhnya mencengkeramnya. Saya sering mencoba (dengan tingkat keberhasilan yang kecil) untuk menggentaknya ketika cumi menyentuh capela. Kelihatannya, kalau cumi tidak benar2 “menginginkan” capela anda, maka anda akan frustasi mencoba untuk menangkap cumi pemalu ini”.

Dimana lokasi untuk menangkap cumi ?

Anda dapat mencobanya di suatu dermaga lokal, dari atas perahu atau dari karang2 pinggir pantai laut. Hindari memancing di lokasi dengan arus yang sangat deras karena cumi biasanya tidak bermain di lokasi seperti ini.
Dasar laut harus memiliki gugusan rumput laut atau karang sebagai tempat berlindung cumi. Idealnya air laut harus berwarna cerah/bening, ada sedikit angin (angin darat bukan angin laut) dan kedalaman laut berkisar antara 2-6 meter. Jika mancing di atas dermaga, perhatikan bekas tinta (dari cumi) di lantai dermaga. Bekas tinta ini menunjukkan bahwa anda telah menemukan lokasi yang tepat untuk mancing cumi“.
“Saya lebih suka memancing dari karang pinggir laut karena saya tidak memiliki sebuah perahu. Saya pikir mancing dari atas perahu adalah yang terbaik. Sebuah perahu memberikan anda kesempatan untuk dapat menjangkau lokasi2 sulit dari gugusan karang sehingga akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Saya tidak lagi menyukai mancing dari atas dermaga karena terlalu banyak yang mancing sehingga terlalu mengganggu/bising dan saya pikir cuminya lebih pandai/curiga. Cumi yang curiga cenderung mengejar capela tapi tidak mau mencengkeramnya! Kecurigaan ini kemungkinan besar disebabkan oleh terlalu seringnya dipancing dan ratusan capela yang mereka lihat setiap hari! Saya tidak terlalu yakin. Yang saya tahu, bahwa cumi di lokasi yang lebih sulit untuk menjangkaunya akan lebih agresif dan lebih mudah untuk ditangkap“.

Kapan waktu & iklim terbaik untuk mancing cumi ?

Menurut Yo-Zuri, waktu terbaik untuk mancing cumi adalah saat pagi hari ( jam 6.00 – 9.00) dan menjelang malam (jam 18.00 – 21.00). “Saya sudah pernah mendapatkan hasil perolehan cumi terbaik dan terbesar pada pagi hari. Tapi saya biasanya malas dan hanya mancing cumi saat siang hari. Usahakan untuk mencapai lokasi saat matahari terbit dan mancing selama dua atau tiga jam jika anda tidak semalas saya!” Di karang2 tempat saya, cumi baru akan datang sekitar 20 menit sebelum gelap”.
Jika anda mancing di lokasi dengan lampu penerangan buatan seperti dermaga atau pelabuhan, maka anda harus mancing sepanjang malam!
Cumi akan tertarik dengan sinar lampu yang terang. Mancinglah pada lokasi dermaga yang paling terang.
Waktu terbaik adalah pada musim semi dan musim panas (catatan : hanya untuk di Eropa yang terdapat 4 musim).“ Saya mendapatkan bahwa cumi cenderung kurang aktif jika kondisi terlalu dingin“.
“Kelihatannya mancing saat pasang tinggi adalah waktu yang paling produktif. Walaupun secara pribadi saya percaya bahwa kondisi cuaca dan kualitas air pada saat kita mancing adalah lebih penting dari pada teori pasang surut yang ada“.

Kapan waktu kalender bulan terbaik untuk mancing cumi ?

Apakah kalender bulan berpengaruh? Menurut nelayan komersil yang berburu cumi jarum/sotong, mereka mendapatkan hasil terbaik sekitar awal bulan (bulan baru). Cumi akan lebih mudah tertarik dengan cahaya lampu yang terang dari perahu pancing jika tidak ada bulan yang akan menarik perhatian mereka. Langit mendung cenderung menghalangi cahaya bulan dan ini juga dapat membantu meningkatkan frekuensi penangkapan.


Tangkap & lepas – apakah cumi akan tetap hidup ?

Jika anda secepatnya melepaskan cumi yang tidak diinginkan dan mengurangi waktu penanganannya (kurang dari 30 detik) maka cumi akan memiliki kesempatan untuk hidup yang lebih besar.

Bagaimanakah cara terbaik untuk mematikan cumi secara manusiawi ?

Cara terbaik untuk membinasakan seekor cumi salah satunya adalah dengan teknik “anastesi air dingin”. Setelah cumi diperoleh langsung masukkan kedalam tempat yang berisi es/air es sehingga sel sarafnya akan beku terlebih dahulu sebelum akhirnya cumi mati secara perlahan2.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan alat yang khusus dibuat untuk membunuh cumi dengan cepat dan manusiawi (lihat foto terlampir).


Caranya adalah dengan memasukkan ujung alat tersebut kedalam mulut cumi sekitar 4-5 cm lalu putar alatnya kekiri atau kekanan. Ini akan mematikan cumi dengan cepat.

Alat lain yang dapat digunakan adalah seperti terlampir termasuk cara penggunaannya.

Apa beda antara cumi dengan sotong
?

Cumi/Semampar/Cumi Karang/Cumi Batu/Thorax (Cuttlefish)
Sotong/Cumi Jarum/Giant Humboldt (Calamari)

Dimana membeli umpan capela/udang2an ?

Capela dapat diperoleh di hampir semua toko pancing yang ada khususnya yang menjual peralatan pancing laut. Harganya bervariasi tergantung kualitasnya (ketahanan terhadap karat, keseimbangan horizontal dll) juga tergantung kepada penampilan fisik capela bagi pemancing.
Capela dapat juga diperoleh melalui media online/internet seperti eBay, dll.

Berapa “batas tangkap” untuk cumi

Batas tangkap (bag limit) dan ukuran tangkap (size limit) biasanya berubah2 tergantung situasi dan kondisi wilayah setempat.